Awas! Ngelem Juga Bahayakan Jantung

Kamis, 18 Januari 2018 - 10:42 WIB
Awas! Ngelem Juga Bahayakan Jantung
Awas! Ngelem Juga Bahayakan Jantung
A A A
JAKARTA - Penyalahgunaan zat dengan cara menghirup zat-zat kimia yang mudah menguap umumnya dikenal dengan istilah ngelem dan cukup populer di kalangan anak jalanan.

Selintas kebiasaan ini terlihat tidak membahayakan kesehatan. Padahal, kegiatan yang dilakukan berulang tersebut bisa berakibat buruk pada kesehatan.

Efek yang ditimbulkan dari penggunaan zat ini, terutama berupa gangguan irama jantung, mulai dari meningkatnya denyut jantung hingga yang paling berat dapat menyebabkan keadaan henti jantung yang justru bisa berakibat fatal. Termasuk penggunaan ganja, penggunaan dosis yang lebih tinggi dari zat ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung.

Akan tetapi, jarang hingga menyebabkan keadaan fatal. “Untuk ganja memang di beberapa negara dibolehkan dijual bebas seperti di Belanda. Tapi efek yang ditimbulkannya tetap harus kita ketahui. Lebih baik menghindarinya sehingga efeknya dapat kita hindari,” kata dr Teuku Istia Muda Perdan SpJP FIHA.

Ia melanjutkan, gejala awal yang paling gampang dikenal dari pengguna narkoba adalah justru gejala psikologis, bukannya fisik. “Pengguna narkoba umumnya akan menarik diri dari pergaulan, kurang interaksi sosial, cenderung tertutup, mudah gelisah, dan marah. Inilah beberapa gejala pemakai yang biasanya terlihat,” kata dokter yang akrab dipanggil Dani ini.

Nah yang paling dikhawatirkan adalah pengguna jarum suntik yang bisa mengakibatkan dirinya terinfeksi HIV, virus hepatitis, dan lain-lainnya.

Bahkan, terjadinya infeksi dinding bagian dalam rongga jantung yang dikenal dengan endokarditis infektif. “Yang paling sulit ditangani adalah pengguna jarum suntik. Karena dari hasil laboratorium biasanya pasien akan membutuhkan obat dari golongan yang keras dan biasanya akan menjadi resisten,” imbuh dr Dani.

Idealnya penanganan terhadap pemakai narkoba haruslah dilakukan secara komprehensif dan melibatkan tim dokter dari berbagai disiplin ilmu. Perlu juga dilakukan screening karena pada pengguna yang kronik, umumnya sudah mulai terjadi gangguan jantung. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7471 seconds (0.1#10.140)